Kamis, 28 Mei 2009

KIDS HOSPITAL TOUR



RSUD R. Syamsudin, SH kota Sukabumi mengadakan KIDS HOSPITAL TOUR (KHT) perdana pada tanggal 12 Mei 2009 yaitu kegiatan wisata kesehatan bagi anak sekolah dasar (SD) ke rumah sakit RSUD R. Syamsudin, SH. Kegiatan ini merupakan kegiatan inovasi dari PKRS RS Syamsudin, SH yang bertujuan untuk mengenalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini dan mengenalkan jangan takut ke rumah sakit ketika sakit. 

Rabu, 27 Mei 2009

Orientasi Teknis Pengelolaaan PKRS



Pada tanggal 12-14 Mei 2009 Depkes RI mengadakan orientasi teknis pengelolaan PKRS bagi rumah sakit model yang diselenggarakan di Hotel Permata Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh 2 rumah sakit model PKRS yaitu RSUD R. Syamsudin,SH kota Sukabumi dan RS Pasar Rebo Jakarta.
Kegiatan ini memberikan bekal teknis bagi pengelola PKRS dengan pencerahan melalui materi yang disampaikan oleh para pakar promosi kesehatan diantaranya ; 
1. Revitalisasi PKRS
2. Health Promotion For Better Hospital
3. Teknik Pengembangan media
4. Teknik Komunikasi
Pada pelatihan ini juga disampaikan progress report pelaksanaan PKRS di rumah sakit model. Hasil evaluasi dari 2 rumah sakit model tersebut. PKRS RSUD R. Syamsudin, SH kota Sukabumi telah mendapatkan kemajuan yang lebih cepat dalam pelaksanaan PKRS.

Orientasi Teknis Pengelolaaan PKRS



Pada tanggal 12-14 Mei 2009 Depkes RI mengadakan orientasi teknis pengelolaan PKRS bagi rumah sakit model yang diselenggarakan di Hotel Permata Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh 2 rumah sakit model PKRS yaitu RSUD R. Syamsudin,SH kota Sukabumi dan RS Pasar Rebo Jakarta.
Kegiatan ini memberikan bekal teknis bagi pengelola PKRS dengan pencerahan melalui materi yang disampaikan oleh para pakar promosi kesehatan diantaranya ; 
1. Revitalisasi PKRS
2. Health Promotion For Better Hospital
3. Teknik Pengembangan media
4. Teknik Komunikasi
Pada pelatihan ini juga disampaikan progress report pelaksanaan PKRS di rumah sakit model. Hasil evaluasi dari 2 rumah sakit model tersebut. PKRS RSUD R. Syamsudin, SH kota Sukabumi telah mendapatkan kemajuan yang lebih cepat dalam pelaksanaan PKRS.


Senin, 25 Mei 2009

Orientasi Teknis Pengelolaaan PK



Pada tanggal 12-14 Mei 2009 Depkes RI mengadakan orientasi teknis pengelolaan PKRS bagi rumah sakit model yang diselenggarakan di Hotel Permata Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh 2 rumah sakit model PKRS yaitu RSUD R. Syamsudin,SH kota Sukabumi dan RS Pasar Rebo Jakarta.
Kegiatan ini memberikan bekal teknis bagi pengelola PKRS dengan pencerahan melalui materi yang disampaikan oleh para pakar promosi kesehatan diantaranya ; 
1. Revitalisasi PKRS
2. Health Promotion for Better Hospital
3. Teknik Pengembangan Media
4. Teknik Komunikasi
5. Teknik PKRS

Pada pelatihan ini juga disampaikan progress report pelaksanaan PKRS di rumah sakit model. Hasil evaluasi dari 2 rumah sakit model tersebut. PKRS RSUD R. Syamsudin, SH kota Sukabumi selangkah lebih maju dari RSUD Pasar Rebo Jakarta.




Jumat, 08 Mei 2009

Rangsangan Puting Susu (Niple Stimulation)


Kembali sebuah judul postingan yang kalau nggak dibaca isinya horor banget kesannya. Tulisan ini teinspirasi dari pasien yang hamilnya sudah lewat dari hari perkiraan lahir. Saat dilakukan KTG, dilakukan juga niple stimulation.Untuk melihat apakah rahimnya sudah sensi serta kemampuan bayi menahan gempuran kontraksi persalinan.

Saat dilakukan niple stimulation tersebut ternyata kontraksinya timbul, kemudian hilang. Maka selanjutnya pada pasien tersebut disuruh melakukannya sendiri dirumah. Besoknya pasien datang kembali dalam keadaan inpartu (akan bersalin), dan persalinannya berlangsung normal.

Niple stimulation sebetulnya merupakan cara induksi (merangsang) persalinan secara alami. Tehnik ini juga bisa mempercepat/memperkuat kontraksi yang sudah ada (akselerasi/augmentasi persalinan). Saat dilakukan niple stimulation, akan keluar hormon yang namanya Oksitosin, yaitu suatu hormon yang menyebabkan kontraksi rahim, yg dilepaskan oleh tubuh saat payudara dirangsang, Nama lain dari hormon ini adalah LOVE HORMONE, karena hormon ini jelas saja akan banyak keluar saat ML.

Setelah bayi lahir, lepasnya oksitosin sangat berguna untuk pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan paska peersalinan. Disinilah letak rahasianya IMD (inisiasi menyusui dini). Saat nifas hormon ini akan terus keluar dengan rangsangan isapan bayi (atau bapaknya he he he), yang berguna untuk mengecilkan rahim ke ukuran awal sebelum hamil yang dikenal dengan istilah involusi rahim. Jika proses involusi tidak sempurna, maka akan terjadi perdarahan paska melahirkan (hemorrhagia post partum=HPP), suatu kondisi yang sangat berbahaya (life threatening)

Nipple stimulation dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
* Breast pump (pompa payudara)
* Tangan (terutama tangan orang lain/partner jauh lebih baik ketimbang tangan sendiri)
* Dengan mulut (bayi atau partner)
* Shower hangat yang "ditembakkan" ke arah payudara (hati2 yg hamil muda saat mandi dg shower)

Agar oksitosin bisa keluar, maka rangsangan yang dilakukan harus menyerupai isapan bayi. Saat bayi mengisap puting (suckling), bayi tidak hanya menyedot puting, melainkan "ngemut" daerah hitam (yang masih gadis bisa aja warnanya pink hi hi) berbentuk lingkaran disekeliling puting yang disebut areola. Emutan ini lebih mirip suatu gerakan massage.

Nipple stimulation bisa memberikan efek yang kuat, mirip seperti oksitosin buatan (sintetis) yang sering dipakai saat induksi persainan. Karena itu tidak boleh sembarangan rangsang-merangsangnya, terutama buat merangsang persalinan.

Berikut rekomendasi pelaksanaan rangsang-merangsangnya :
* Jangan sekaligus dua payudara yang dirangsang (Only one at a time)
* Rangsang hanya 5 menit, kemudian tunggu 15 menit untuk melihat reaksinya, sebelum melanjutkan lagi.
* Jangan merangsang payudara saat rahim sedang kontraksi.
* Jangan rangsang jika kontraksi sudah tiap 3 menit atau lama kontraksi (durasi) sudah mencapai 1 menit.

Namun demikian walaupun ini cara yang alami, tetap konsultasikan dengan spog masing2. Karena tidak semua kehamilan bisa dilakukan rangsangan alami seperti ini. Yang pasti kehamilannya harus memenuhi syarat untuk dilahirkan normal (pervaginam). Jika tidak memenuhi syarat (misalnya panggul sempit, anak besar, posisi bayi melintang, ari2 menutupi jalan lahir dll) maka tidak boleh dilakukan rangsangan.

Ibu2 yang pernah memakai metode ini mengatakan metode yang paling mudah dan nyaman adalah dengan mempergunakan breast pump. Dianjurkan juga mempergunakan lubrikan (pelincir) agar payudaranya nggak lecet, bagi yang merangsangnya mempergunakan tangan. Selamat rangsang - merangsang....

Rangsangan Puting Susu (Niple Stimulation)


Kembali sebuah judul postingan yang kalau nggak dibaca isinya hororhttp://emo.huhiho.com banget kesannya. Tulisan ini teinspirasi dari pasien yang hamilnya sudah lewat dari hari perkiraan lahir. Saat dilakukan KTG, dilakukan juga niple stimulation.Untuk melihat apakah rahimnya sudah sensi serta kemampuan bayi menahan gempuran kontraksi persalinan.

Saat dilakukan niple stimulation tersebut ternyata kontraksinya timbul, kemudian hilang. Maka selanjutnya pada pasien tersebut disuruh melakukannya sendiri dirumah. Besoknya pasien datang kembali dalam keadaan inpartu (akan bersalin), dan persalinannya berlangsung normal.

stimulasi putting susu (Niple stimulation) sebetulnya merupakan cara induksi (merangsang) persalinan secara alami. Tehnik ini juga bisa mempercepat/memperkuat kontraksi yang sudah ada (akselerasi/augmentasi persalinan). Saat dilakukan niple stimulation, akan keluar hormon yang namanya Oksitosin, yaitu suatu hormon yang menyebabkan kontraksi rahim, yg dilepaskan oleh tubuh saat payudara dirangsang, Nama lain dari hormon ini adalah LOVE HORMONE, karena hormon ini jelas saja akan banyak keluar saat ML.

Setelah bayi lahir, lepasnya oksitosin sangat berguna untuk pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan paska peersalinan. Disinilah letak rahasianya IMD (inisiasi menyusui dini). Saat nifas hormon ini akan terus keluar dengan rangsangan isapan bayi (atau bapaknya he he he), yang berguna untuk mengecilkan rahim ke ukuran awal sebelum hamil yang dikenal dengan istilah involusi rahim. Jika proses involusi tidak sempurna, maka akan terjadi perdarahan paska melahirkan (hemorrhagia post partum=HPP), suatu kondisi yang sangat berbahaya (life threatening)

Nipple stimulation dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
* Breast pump (pompa payudara)
* Tangan (terutama tangan orang lain/partner jauh lebih baik ketimbang tangan sendiri)
* Dengan mulut (bayi atau partner)http://emo.huhiho.com
* Shower hangat yang "ditembakkan" ke arah payudara (hati2 yg hamil muda saat mandi dg shower)

Agar oksitosin bisa keluar, maka rangsangan yang dilakukan harus menyerupai isapan bayi. Saat bayi mengisap puting (suckling), bayi tidak hanya menyedot puting, melainkan "ngemut" daerah hitam (yang masih gadis bisa aja warnanya pink hi hisembah) berbentuk lingkaran disekeliling puting yang disebut areola. Emutan ini lebih mirip suatu gerakan massage.

Nipple stimulation bisa memberikan efek yang kuat, mirip seperti oksitosin buatan (sintetis) yang sering dipakai saat induksi persainan. Karena itu tidak boleh sembarangan rangsang-merangsangnya, terutama buat merangsang persalinan.

Berikut rekomendasi pelaksanaan rangsang-merangsangnya :
* Jangan sekaligus dua payudara yang dirangsang (Only one at a time)
* Rangsang hanya 5 menit, kemudian tunggu 15 menit untuk melihat reaksinya, sebelum melanjutkan lagi.
* Jangan merangsang payudara saat rahim sedang kontraksi.
* Jangan rangsang jika kontraksi sudah tiap 3 menit atau lama kontraksi (durasi) sudah mencapai 1 menit.

Namun demikian walaupun ini cara yang alami, tetap konsultasikan dengan spog masing2. Karena tidak semua kehamilan bisa dilakukan rangsangan alami seperti ini. Yang pasti kehamilannya harus memenuhi syarat untuk dilahirkan normal (pervaginam). Jika tidak memenuhi syarat (misalnya panggul sempit, anak besar, posisi bayi melintang, ari2 menutupi jalan lahir dll) maka tidak boleh dilakukan rangsangan.

Ibu2 yang pernah memakai metode ini mengatakan metode yang paling mudah dan nyaman adalah dengan mempergunakan breast pump. Dianjurkan juga mempergunakan lubrikan (pelincir) agar payudaranya nggak lecet, bagi yang merangsangnya mempergunakan tangan. Selamat rangsang - merangsang....

Rangsangan Puting Susu (Niple Stimulatio

Kembali sebuah judul postingan yang kalau nggak dibaca isinya hororhttp://emo.huhiho.com banget kesannya. Tulisan ini teinspirasi dari pasien yang hamilnya sudah lewat dari hari perkiraan lahir. Saat dilakukan KTG, dilakukan juga niple stimulation.Untuk melihat apakah rahimnya sudah sensi serta kemampuan bayi menahan gempuran kontraksi persalinan.

Saat dilakukan niple stimulation tersebut ternyata kontraksinya timbul, kemudian hilang. Maka selanjutnya pada pasien tersebut disuruh melakukannya sendiri dirumah. Besoknya pasien datang kembali dalam keadaan inpartu (akan bersalin), dan persalinannya berlangsung normal.

Niple stimulation sebetulnya merupakan cara induksi (merangsang) persalinan secara alami. Tehnik ini juga bisa mempercepat/memperkuat kontraksi yang sudah ada (akselerasi/augmentasi persalinan). Saat dilakukan niple stimulation, akan keluar hormon yang namanya Oksitosin, yaitu suatu hormon yang menyebabkan kontraksi rahim, yg dilepaskan oleh tubuh saat payudara dirangsang, Nama lain dari hormon ini adalah LOVE HORMONE, karena hormon ini jelas saja akan banyak keluar saat ML.

Setelah bayi lahir, lepasnya oksitosin sangat berguna untuk pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan paska peersalinan. Disinilah letak rahasianya IMD (inisiasi menyusui dini). Saat nifas hormon ini akan terus keluar dengan rangsangan isapan bayi (atau bapaknya he he he), yang berguna untuk mengecilkan rahim ke ukuran awal sebelum hamil yang dikenal dengan istilah involusi rahim. Jika proses involusi tidak sempurna, maka akan terjadi perdarahan paska melahirkan (hemorrhagia post partum=HPP), suatu kondisi yang sangat berbahaya (life threatening)

Nipple stimulation dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
* Breast pump (pompa payudara)
* Tangan (terutama tangan orang lain/partner jauh lebih baik ketimbang tangan sendiri)
* Dengan mulut (bayi atau partner)http://emo.huhiho.com
* Shower hangat yang "ditembakkan" ke arah payudara (hati2 yg hamil muda saat mandi dg shower)

Agar oksitosin bisa keluar, maka rangsangan yang dilakukan harus menyerupai isapan bayi. Saat bayi mengisap puting (suckling), bayi tidak hanya menyedot puting, melainkan "ngemut" daerah hitam (yang masih gadis bisa aja warnanya pink hi hisembah) berbentuk lingkaran disekeliling puting yang disebut areola. Emutan ini lebih mirip suatu gerakan massage.

Nipple stimulation bisa memberikan efek yang kuat, mirip seperti oksitosin buatan (sintetis) yang sering dipakai saat induksi persainan. Karena itu tidak boleh sembarangan rangsang-merangsangnya, terutama buat merangsang persalinan.

Berikut rekomendasi pelaksanaan rangsang-merangsangnya :
* Jangan sekaligus dua payudara yang dirangsang (Only one at a time)
* Rangsang hanya 5 menit, kemudian tunggu 15 menit untuk melihat reaksinya, sebelum melanjutkan lagi.
* Jangan merangsang payudara saat rahim sedang kontraksi.
* Jangan rangsang jika kontraksi sudah tiap 3 menit atau lama kontraksi (durasi) sudah mencapai 1 menit.

Namun demikian walaupun ini cara yang alami, tetap konsultasikan dengan spog masing2. Karena tidak semua kehamilan bisa dilakukan rangsangan alami seperti ini. Yang pasti kehamilannya harus memenuhi syarat untuk dilahirkan normal (pervaginam). Jika tidak memenuhi syarat (misalnya panggul sempit, anak besar, posisi bayi melintang, ari2 menutupi jalan lahir dll) maka tidak boleh dilakukan rangsangan.

Ibu2 yang pernah memakai metode ini mengatakan metode yang paling mudah dan nyaman adalah dengan mempergunakan breast pump. Dianjurkan juga mempergunakan lubrikan (pelincir) agar payudaranya nggak lecet, bagi yang merangsangnya mempergunakan tangan. Selamat rangsang - merangsang....

Rabu, 06 Mei 2009

Sehat dengan Olah raga (olah raga ditempat kerja)


ShoutMix chat widget