
ROKOK, THE FUTURE DESTROYER
Konsumsi rokok merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan yang berkembang sangat cepat di dunia
Dalam setiap 10 detik di dunia terjadi satu kasus kematian akibat rokok. WHO menyebutkan pada tahun 2004 angka kematian akibat rokok mendekati 5 juta perkasus pertahun.
Indonesia telah menduduki urutan ke 5 dari 10 Negara dengan konsusmsi rokok tertinggi dan terbesar didunia. Perokok Indonesia mampu mampu menghabiskan 182 milyar batang rokok pertahunnya. Memang, Indonesia adalah surga yang ramah bagi perokok
Perokok . Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia merokok. Total perokok aktif di Indonesia mencapai 70 % dari total penduduk dan 57% rumah tangga Indonesia mempunyai sedikitnya satu orang perokok. Celakanya lagi, 91 ,8% perokok itu merokok didalam rumah. Oleh karena itu,diperkirakan lebih dari 97 % penduduk Indonesia terpapar asap rokok secara tetap disekitar rumah mereka sebanyak 43 juta diantaranya adalah anak-anak berusia 0-14 tahun.
Hasil survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2004 menunjukan bahwa 64 % perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun. Sebanyak 28 % perokok merokok setiap hari dan 84 % menghabiskan 1-12 batang sehari.
Data BPOM menginformasikan bahwa sebanyak 6,5 juta orang Indonesia dewasa menderita berbagai penyakit karena merokok. Selain dampaknya terhadap kesehtan merokok juga identik dengan kemiskinan. Data menunjukan 60 % perokok berasal dari masyarakat ekonomi lemah.sebagaian dari penghasilan kaum miskin dibelanjakan untuk rokok dan dampaknya akibat rokok.
Hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukan bahwa sekitar 1,03 juta dolar dibelanjakan untuk membeli rokok setiap bulannya.
Kerugian ekonomi akibat dampak rokok sebesar 2,4 milyar dolar dan biaya berobat karena penyakit akibat rokok diperkirakan mencapai 314 juta dolar sedangkan penerimaan Negara dari cukai rokok hanya 26 trilyun rupiah.
Tingginya angka mulai merokok diuasia muda adalah akibat dari sering terpaparnya anak-anak oleh kebiasaan merokok dari orang-orang yang berada dilingkungan sekitarnya, sehingga diusia remaja mereka mulai meniru atau mencoba perilaku merokok. Selain itu pengaruh iklan rokok yang sangat gencar dan menyesatkan dimedia juga dapat menjadi pemicukeinginan remaja untuk merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar